Dengki
adalah mengharapkan hilangnya nikmat dari seseorang, baik ‘nikmat agama’ maupun
‘nikmat dunia’. Sikap dengki merupakan sikap yang tercela dan sesuatu yang
buruk. Nabi bersabda “Jauhkanlah diri
kalian dari dengki” (HR. Abu Dawud, no. 4905). Sikap dengki bisa menjadi
sebab hangusnya kebaikan yang telah dilakukan oleh seseorang, sebagaimana sabda
Rasulullah Saw “Karena dengki akan
memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.”(HR. Abu
Dawud, no. 4905).
Dengki
adalah perbuatan jahat yang berbahaya, karena orang yang dengki akan
mendapatkan lima keburukan sebelum sampainya sesuatu yang dibenci kepada orang
yang didengkinya, yaitu: kedukaan yang terus – menerus, musibah yang tidak
mendapatkan pahala, kehinaan yang tidak terpuji, murka Allah kepadanya, serta
tertutupnya baginya pintu-pintu petunjuk.
Sikap
dengki yang dimiliki oleh seseorang pasti ada faktor-faktor yang mendukungnya.
Di antara faktor-faktor tersebut adalah:
1.
Permusuhan
dan Kebencian
Hal ini
menjadi faktor pemicu kedengkian karena biasanya orang yang telah disakiti oleh
orang lain karena sesuatu hal, dan akan menimbulkan ketidaksukaan dalam
hatinya, sehingga lahir lah di dalam dirinya kedengkian.
2.
Kesombongan
Kesombongan
ini menjadi faktor kedengkian orang-orang kafir. Orang-orang kafir sombong
karena tidak mengakui kerasulan yang datang kepada manusia biasa seperti
mereka, maka mereka dengki terhadap para Rasul Allah Swt.
3.
Cinta
Kepemimpinan dan Ketenaran
Seperti
contoh ada seseorang yang pintar dalam berilmu, dia tidak mau ada yang
menandinginya dan dia hanya berharap pujian hanya untuk dia seorang, sehingga
apabila ada orang lain yang melebihinya maka timbul kedengkian dan berharap
saingannya itu mati ataupun nikmat yang ada padanya hilang. Semua ini timbul karena
sikap ingin memimpin dan tidak mau terkalahkan.
4.
Keburukan
dan Kekikiran
Ada
sebagian manusia yang tidak menyibukkan diri dengan keuasaan dan tidak sombong,
akan tetapi apabila diceritakan kepadanya tentang kebaikan salah seorang hamba
Allah Swt karena nikmat yang telah diberikan kepadanya maka dadanya akan terasa
sesak, serta apabila diceritakan tentang penderitaan seseorang, maka itu akan
menggembirakan hatinya.
Setelah
kita mengetahui tentang berbahayanya sikap dengki ini, maka terdapat sarana untuk
menghapusnya, yaitu:
1. Ikhlas
2. Ridha
kepada Tuhannya, maksud ridha disini yaitu ridho kepada Tuhannya atas ketetapan
yang diberikan.
3. Ingat
Perhitungan amal dan siksaan yang akan ditimpakan kepada mereka yang menyakiti
kaum Muslimin yang disebabkan oleh keburukan jiwa dan perangai, yaitu berupa
iri, dengki, menggunjing, mengadu domba, mengolok-olok dan sebagainya.
4. Doa
5. Ingat
bahwa orang yang kita telah tiupkan racun ke dalam dirinya adalah saudara
Muslim, bukan orang Yahudi, bukan pula Nasrani. Kita dan saudara muslim yang
lain telah disatukan dalam ikatan Islam, mengapa pula kita menyakitinya.
Demikian pembahasan mengenai bahaya
dengki. Semoga Allah selalu mellindungi kita dari penyakit hati yang sangat
berbahaya ini. Aamiin.
Sumber :
Disadur dari kitab, “al-Hasad,” karya
: Abdul Malik al-Qasim, edisi Indonesia : Dengki, penerbit Yayasan al-Sofwa,
Jakarta. Dan ditulis di Buletin Dakwah AN-NUR Th. XVIII No. 860/Jum’at
I/Jumadil Tsaniyah 1433 H/04 Mei 2012 M
No comments:
Post a Comment