Kata “Cinta” mungkin sudah
tidak asing lagi terdengarnya oleh kita semua. Semua kalangan baik dari
kalangan anak kecil, remaja, serta orang dewasa mengetahui kata “Cinta”. Pada
saat ini kata Cinta itu mengantar sepasang manusia menjalin hubungan dalam
ikatan pernikahan, adapula dalam hubungan pacaran. Sebaiknya hubungan dalam pacaran yang
berlandaskan cinta itu dihindari karena lebih banyak mendatangkan kemudharatan.
Tetapi memang kembali lagi kepada setiap prinsip dan pilihan manusia itu
sendiri apabila bertanggung jawab memikul resiko besarnya.
Cinta dalam bahasa arab
yaitu Al-mahabbah, tetapi lebih mentitik beratkan dalam artian kasih sayang. Cinta
merupakan perasaan manusia yang mencintai kekasihnya (bisa manusia, hewan, dll)
dengan penuh gairah yang menimbulkan kasih sayang serta selalu mengingatnya.
Cinta itu fitrah seorang manusia, Allah Swt telah memberikan cinta tersebut
kepada seluruh makhluk-Nya.
Cinta yang ada pada diri
kita haruslah diprioritaskan jangan sampai cinta kita kepada Allah Swt menjadi
prioritas terakhir. Dalam memprioritaskan cinta yaitu harus seperti ini:
1. Cinta
kepada Allah Swt, Cinta kepada Rasulullah Saw, dan Cinta untuk berjihad kepada
Allah Swt.
Untuk cinta kepada Allah Swt kita harus
menyadari akan nikmat Allah Swt yang sangat besar serta menyadari kasih sayang
Allah Swt yang telah diberikan kepad kita. Cinta kepada Rasul yaitu taat kepada
perintah Rasul dan mengikuti anjuran serta sunnah-sunnahnya.
2. Cinta
kepada Orang tua, adik, suami, dan sesama
Hal ini lah yang menjadi fitrah manusia
untuk mencintai sesamanya, yaitu keluarga, suami, teman, dan makhluk Allah lainnya.
3. Cinta
yang berlandaskan karena hawa nafsu.
Semoga kita terhindar dari cinta ini,
karena cinta berlandaskan hawa nafsu akan membawa kita kepada kemudharatan.
Contoh cinta berlandaskan hawa nafsu ini terjadi pada Nabi Yusuf As yang
difitnah oleh Zulaikha.
Perasaan cinta yang ada
dalam diri kita kepada keluarga, harta dan yang lainnya seharusnya tidak sampai
melebihi rasa cinta kita kepada Allah Swt. Allah Swt berfirman:
“Katakanlah. “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang Fasik.” QS. At-Taubah Ayat 24.
Semoga setelah membaca
artikel ini, kita dapat memprioritaskan cinta yang ada pada diri kita. Dan
semoga kita terhindar dari cinta yang melebihi cinta kepada yang lain daripada
cinta kepada Allah Swt.
Sumber:
- Materi
Liqo tertanggal 27 April 2013
- DEPAG
RI, Al-Quran dan Terjemahannya. Diterbitkan oleh Media Insani Publishing
penulis: deviyanti_mahasiswa
No comments:
Post a Comment