1. Ilmu yang menolak kebodohan
·
Seseorang yang bersyahadat harus memiliki
pengetahuan tentang syahadat itu sendiri.
·
Wajib memahami arti
·
Wajib mengamalkan hasil ucapan syahadatnya.
2. Keyakinan yang
menolak keraguan.
·
Seseorang yang bersyahadat harus yakin dengan
sepenuh hati, tanpa ada keraguan sedikitpun.
Terdapat pada QS. Al-Hujurat Ayat 15 yang artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar."
·
Keyakinan membawa seseorang pada istiqomah.
Keyakinan
kepada Allah swt menjadikan seseorang terpimpin dalam hidayah. Dalam QS As-Sajdah
Ayat 24 mengatakan:
“Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.”
·
Ragu-ragu membawa kemunafikan.
3. Keikhlasan yang
menolak kesyirikan.
·
Ucapan syahadah harus diiringi dengan ikhlas
yaitu lillahi ta’ala
·
Syahadat yang bercampur dengan riya, tidak
diterima oleh Allah swt.
Ibadah yang tidak diniatkan dengan ikhlas, tidak akan
diterima oleh Allah swt terdapat pada QS. Al-Kahfi Ayat 110.
·
Ikhlas dalam bersyahdat adalah dasar yang paling
penting dalam pelaksanaan syahadat.
Syahadat merupakan ibadah, karena harus dilakukan
dengan ikhlas, terdapat pada QS. Al-Bayyinah Ayat 5 yang artinya:
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.”
4. As-Sidqu (Benar)
yang menolak kejujuran.
·
Dalam pernyataan syahadat muslim wajib
membenarkan tanpa dicampur sedikitpun dusta.
· Benar merupakan landasan iman, dan dusta
merupakan landasan kufur yaitu kemaksiatan dan penghianatan.
5. Mahabbah (kecintaan) yang menolak kebencian
·
Dalam menyatakan syahadat, harus dengan cinta.
· Cinta adalah rasa suka yang melapangkan dada. Ia
merupakan ruh dari ibadah, dengan cinta segala beban menjadi ringan.
6. Menerima yang jauh dari penolakan
·
Muslim secara mutlak menerima nilai-nilai serta
kandungan isi syahadatain.
Penulis: Deviyanti_mahasiswa
No comments:
Post a Comment