pilih solusi tepat dan nyata di d'BCN

Tuesday, May 21, 2013

Siapa Idolamu?

Zaman sekarang, anak-anak muda bila ditanya siapa idolanya, jawabannya para artis seperti Justin Bieber, Lee Min Ho, Suju, Sm*sh, Cherrybelle, Craig David, Taylor Swift, Rihanna, dll. #wew
Kenapa bisa begitu? analisa saya, mungkin:
1. karena para artis terkenal, popular, luar biasa di mata mereka sehingga jadi idolanya
2. karena ga kenal sama orang2 hebat dalam agama kita -ISLAM-
Cobalah ditanya kenal tidak dengan Abu Bakr Ash Shiddiq, Umar bin Khattab, Ali Bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Khalid bin Walid, Ja'far, Sa'ad, Harits,dan para sahabat lainnya. Saya yakin banyak yang tidak mengenalinya. Ini bahaya sob. serius!
Hilang jati diri itu lebih bahaya daripada hilangnya barang2 berharga. Anda orang islam tapi tidak tahu orang2 hebat dalam islam. wew, malu ya. #renunganbuatsayajuga
Harusnya, idola kita itu ya.. Rasulullah. Sepakat?
"Kenapa kita harus mengidolakan beliau? apa kelebihannya? apa ciri-cirinya?"

-kalau kamu suka Lee Min Ho karena ganteng, Rasululullah lebih ganteng! Wajahnya seperti mentari dan bulan dengan bentuk yang bulat. Paling bagus wajah dan akhlaqnya.
-kalau kamu suka JB karena putih, bersih, ganteng. Hey, Rasulullah lebih dari itu! Kulitnya putih, hidungnya mancung, janggutnya tebal, bulu matanya panjang, matanya hitam, kulit pipinya halus, mukanya lebar, giginya putih bercahaya namun agak renggang.
-kalau kamu suka Ade Rai karena ia kekar. Rasulullah kakinya kekar dan wajahnya tampan. Bahunya bidang, bulu dadanya lembut dan rambutnya mencapai cuping telinga. Punggungnya seakan2 leburan perak dan tubuhnya besar perkasa.
-kalau kamu suka sma*sh karena rambutnya keren atau postur wajahnya. Kalah deh ama Rasul, rambutnya berombak, dahinya lebar, alis matanya lebat dan panjang namun ujung keduanya tidak sampai bertemu.
-kalau kamu suka cherrybelle karena tangannya halus. Wow, Rasulullah tangannya lebih halus bahkan seperti kain beludru dan kain sutra
-kalau kamu suka deket2 sama cherrybelle karena harum,wangi. Eh, jangan salah Rasulullah lebih wangi. aromanya melebihi wangi kesturi.
-kalau kamu suka sama orang2 yang dermawan. Ketahuilah, Rasulullah itu dermawan, pemberi dan berseri wajahnya.
-kalau kamu suka orang jujur, Nah Rasulullah ini orangnya jujur sekali bahkan pada saat2 remaja ia dikenal dengan sebutan Al-Amin (orang yang terpercaya)
-kalau kamu suka orang yang cerdas. Ga diragukan lagi, rasulullah ini cerdas bukan main sob.

Gimana? Jatuh Cintrong ga sama Rasul?

Bisa cinta pada manusia itu biasa, tapi cinta pada rasul -yang seumur2 kita belum pernah melihatnya- itu baru luar biasa. dan lebihnya lagi, bila engkau mencintai rasul..aman deuh.
Rasulullah SAW bersabda,"barangsiapa menghidupkan sunnahku berarti ia mencintaiku dan barangsiapa yang mencintaiku maka ia bersamaku di surga" (HR Tirmidzi dan Thabrani)

Jadi, siapa idolamu?
Gak pake mikir, ga pake ragu, Teriak bareng2 yuk...Idolaku Rasulullah!!!

sumber: Buku Ar-Rasul Muhammad, Said Hawwa

Friday, May 10, 2013

Syarat-syarat dan Alasan Bertaubat


Taubat dalam bahasa arab artinya rujuk (kembali). Manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Namun manusia yang baik bukanlah manusia yang tidak pernah melakukan dosa sama sekali, akan tetapi manusia yang baik adalah manusia yang ketika dia berbuat salah dia langsung bertaubat kepada Allah Swt dengan sebenar-benarnya taubat. Bukan sekedar taubat sesaat yang diiringi niat hati untuk mengulang dosa kembali atau sering disebut taubat sambal, taubat tetapi mengulanginya kembali.      

Mengapa kita harus harus taubat? Ini alasannya:
1.   Karena kita sebagai manusia yang penuh akan dosa,
2.   Karena Allah Swt mencintai orang-orang yang bertaubat,
3.   Karena rasulullah adalah hamba yang maksum (yang diampuni dosanya) tetapi tetap melakukan taubat dengan beristghfar sebanyak 70x dalam 1 hari.

Taubat tidak dapat dilakukan dengan sembarangan. Oleh sebab itu terdapat syarat-syarat taubat, yaitu:
1.   Benar-benar menyesal
Taubat itu pekerjaan hati, hati ini harus menyesali atas perbuatan yang telah diperbuat. Barang siapa yang tidak menyesal maka menunjukkan bahwa ia senang dengan perbuatan tersebut dan menjadi indikasi bahwa ia akan terus menerus melakukannya.
2.   Berjanji tidak akan mengulangi
Berjanji yang mudah diingkari yaitu janji kepada Allah Swt dan janji kepada diri kita sendiri. Oleh sebab itu harus berjanji kepada diri sendiri dan Allah Swt untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.
3.   Harus diiringi dengan perbuatan baik
Setelah melakukan taubat dan tidak akan mengulanginya, maka iringilah dengan perbuatan yang baik untuk menutupi perbuatan-perbuatan yang buruk di masa lalu.
4.   Memohon maaf kepada Allah Swt dan orang yang terdzalimi oleh kita.
Dengan bertaubat kita memohon maaf kepada Allah Swt, dan seharusnya kita memohon maaf kepada orang yang telah terdzalimi atas perbuatan kita.

Sesungguhnya taubat memiliki manfaat yang besar. Cukuplah bagi orang yang bertaubat termasuk golongan orang-orang yang adil di hadapan Allah, sebagaimana firman Allah dalam surat al-Hujurât ayat 11, Artinya: 
"Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim." (Q.S. al-Hujurât : 11)
Tidak ada perbuatan yang baik yang tidak mendatangkan manfaat. Sama hal nya dengan taubat, manfaat taubat yaitu:
1.   Mendapat nikmat dari Allah Swt
2.   Dihapuskan dosa-dosa
3.   Mendapatkan ganjaran surga
4.   Digantikan kejahatan dengan kebaikan

Sumber :
·         Materi Liqo tertanggal 02 Mei 2012
·         Al-Quran dan terjemahannya, Media Insani

Penulis: Deviyanti-mahasiswa


Birrulwalidain (Berbakti pada Orang Tua)


Bersyukurlah kepada Allah Swt, karena sampai detik ini masih memiliki Orang tua. Serta bersyukurlah kepada Orang tua yang selalu memberikan kasih sayangnya kepada kita sebagai anak. Oleh karena itu berbaktilah kepada Orang tua selagi masih ada, hal ini merupakan perintah Allah Swt yang mewajibkan kita sebagai seorang anak untuk berbakti kepada Orang tua. Allah Swt berfirman yang artinya:
“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.”(QS. Luqman : 14).
Terdapat hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang anak kepada kedua orang tuanya ketika masih hidup, yaitu:
1.   Harus selalu taat kepada Orang tua, selama bukan maksiat.
2.   Bersikap rendah hati dan lemah lembut kepada Orang tua, dalam Al-Quran, Allah Swt berfirman yang artinya “Dan Tuhan-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baniknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Bani Isra’il : 23).
3.   Memohonkan ampun kepada Allah Swt
Memohonkan ampun lah kepada Allah Swt atas perbuatan-perbuatan Orang tua. Allah Swt berfirman yang artinya “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, kasihilah keduanya sebagaimana keduanya telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. Bani Israil : 24). 
4.   Membantu dengan harta
Apabila sebagai anak telah memiliki rezeki, ketika Orang tua membutuhkan uang, maka sebagai anak harus membantunya.
5.   Meminta restu kepada Orang tua apabila ada sesuatu yang penting yang harus dilakukan.
Seperti dalam Hadits Rasulullah Saw, beliau bersabda “Ridhonya Allah ridhonya Orang tua, murkanya Allah murkanya Orang tua”. Oleh sebab itu restu Orang tua sangatlah penting.

Mungkin ada beberapa dari kita yang Orang tuanya telah berpulang ke rahmattullah, tetapi sebagai anak masih bisa melakukan perbuatan yang baik untuk Orang tua yang telah tiada, yaitu:
1.   Mensholatkan, mengkafani, mengantarkan, dan menguburkan.
2.   Memohon ampun kepada Allah Swt.
3.   Memenuhi segala janjinya sebelum tiada.
4.   Menghormati teman Orang tua selama masih hidup.

Sumber :
·         Materi Liqo tertanggal 15 Desember 2012
·         Al-Quran dan terjemahnya, CV Penerbit J-Art

Penulis: deviyanti-mahasiswa

Thursday, May 9, 2013

Kalimat Mutiara Islam dari Para Imam


Mutiara Hadits Imam Ja‘far as

• “Waspadalah terhadap tiga orang: pengkhianat, pelaku zalim, dan pengadu domba. Sebab, seorang yang berkhianat demi dirimu, ia akan berkhianat terhadapmu dan seorang yang berbuat zalim demi dirimu, ia akan berbuat zalim terhadapmu. Juga seorang yang mengadu domba demi dirimu, ia pun akan melakukan hal yang sama terhadapmu.”

• “Tiga manusia adalah sumber kebaikan: manusia yang mengutamakan diam (tidak banyak bicara), manusia yang tidak melakukan ancaman, dan manusia yang banyak berzikir kepada Allah.”

• “Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.”

• Seorang laki-laki seringkali mendatangi Imam Ja‘far as, kemudian dia tidak pernah lagi datang. Tatkala Imam as menanyakan keadaannya, seseorang menjawab dengan nada sinis, “Dia seorang penggali sumur.” Imam as membalasnya, “Hakekat seorang lelaki ada pada akal budinya, kehormatannya ada pada agamanya, kemuliannya ada pada ketakwaannya, dan semua manusia sama-sama sebagai Bani Adam.” 

• “Hati-hatilah terhadap orang yang teraniaya, karena doanya akan terangkat sampai ke langit.”

• “Ulama adalah kepercayaan para rasul. Dan bila kau temukan mereka telah percaya pada penguasa, maka curigailah ketakwaan mereka.”

• “Tiga perkara dapat mengeruhkan kehidupan: penguasa zalim, tetangga yang buruk, dan perempuan pencarut. Dan tiga perkara yang tidak akan damai dunia ini tanpanya, yaitu keamanan, keadilan, dan kemakmuran.”

Kata-kata mutiara Imam Baqir a.s.

1. Jiwa yang agung
“Kuwasiatkan lima hal kepadamu: (1) jika engkau dizalimi, jangan berbuat zalim, (2) jika mereka mengkhianatimu, janganlah engkau berkhianat, (3) jika engkau dianggap pembohong, janganlah marah, (4) jika engkau dipuji, janganlah gembira, dan (5) jika engkau dicela, kontrollah dirimu”.

2.Akibat baik dan buruk
“Alangkah mungkin orang yang tamak kepada dunia akan mendapatkannya di dunia. Akan tetapi, ketika ia mendapatkan seluruhnya, dunia itu akan menjadi bala` baginya dan ia menjadi sengsara karenanya. Dan alangkah mungkin seorang membenci urusan akhirat. Akan tetapi, ia dapat menggapainya kemudian dan ia hidup bahagia karenanya”.

3. Keutamaan terbaik dan jihad terbaik
“Tiada keutamaan seperti jihad dan tiada jihad seperti menentang hawa nafsu”.

4. Ambillah nasihat yang baik
“Ambillah nasihat baik dari orang yang mengucapkannya meskipun ia tidak mengamalkannya”.

5. Indahnya kesabaran yang disertai dengan ilmu
“(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.

6. Kesempurnaan yang paling sempurna
“Kesempurnaan yang paling sempurna adalah tafakkuh (mendalami) agama, sabar menghadapi musibah dan ekonomis dalam mengeluarkan biaya hidup”.

7. Tiga kriteria agung
“Tiga hal adalah kemuliaan dunia dan akhirat: memaafkan orang yang menzalimimu, menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, dan sabar ketika engkau diperlakukan sebagai orang bodoh”.

8. Kontinyu dalam berdoa
“Sesungguhnya Allah membenci seseorang yang meminta-minta kepada orang lain berkenaan dengan kebutuhannya, dan menyukai hal itu (jika ia meminta kepada)-Nya. Sesungguhnya Ia suka untuk diminta setiap yang dimiliki-Nya”.

9. Keutamaan orang alim atas ‘abid
“Seorang alim yang dapat dimanfaatkan ilmunya lebih utama dari tujuh puluh ribu ‘abid”.

10. Dua karakter orang alim
“Seorang hamba bisa dikatakan alim jika ia tidak iri kepada orang yang berada di atasnya dan tidak menghina orang yang berada di bawahnya”.

11. Tiga pahala
“Jika mulut seseorang berkata jujur, maka perilakunya akan bersih, jika niatnya baik, maka rezekinya akan ditambah, dan jika ia berbuat baik kepada keluarganya, maka umurnya akan ditambah”.

12. Tinggalkanlah kemalasan
“Janganlah malas dan suka marah, karena keduanya adalah kunci segala keburukan. Barang siapa yang malas, ia tidak akan dapat melaksanakan hak (orang lain), dan barang siapa yang suka marah, maka ia tidak akan sabar mengemban kebenaran”.

13. Penyesalan di hari kiamat
“Orang yang paling menyesal di hari kiamat adalah orang yang berbicara keadilan dan ia sendiri tidak melaksanakannya”.

14. Buah silaturahmi
“Silaturahmi dapat membersihkan amalan, memperbanyak harta, menghindarkan bala`, mempermudah hisab (di hari kiamat) dan menunda ajal tiba”.

15. Berucap ramah dengan orang lain
“Ucapkanlah kepada orang lain kata-kata terbaik yang kalian senang jika mereka mengatakan itu kepadamu”.

16. Hadiah Ilahi
“Allah akan memberikan hadiah bala` kepada hamba-Nya yang mukmin sebagaimana orang yang bepergian akan selalu membawa hadiah bagi keluarganya, dan menjaganya dari (godaan) dunia sebagaimana seorang dokter menjaga orang yang sakit”.

17. Jujur dan melaksanakan amanat
“Bersikaplah wara’, berusahalah selalu, jujurlah, dan berikanlah amanat kepada orangnya, baik ia adalah orang baik maupun orang fasik. Seandainya pembunuh Ali bin Abi Thalib a.s. menitipkan amanat kepadaku, niscaya akan kuberikan kepadanya”.

18. Perbedaan antara ghibah dan tuduhan
“Ghibah adalah engkau membicarakan aib (yang dimiliki oleh saudaramu) yang Allah telah menutupnya (sehingga tidak diketahui oleh orang lain), dan menuduh adalah engkau membicarakan aib yang tidak dimiliki olehnya”.

19. Pencela dibenci Allah
“Allah membenci pencela yang tidak memiliki harga diri”.

20. Tanda-tanda rendah hati
“(Engkau dapat dikatakan rendah hati jika) engkau rela duduk di sebuah majelis yang lebih rendah dari kedudukanmu, mengucapkan salam kepada orang yang kau jumpai, dan menghindari debat meskipun engkau benar”.

21. Menjaga harga diri adalah ibadah terbaik
“Ibadah yang terbaik adalah menjaga perut dan kemaluan”.

22. Sumber dosa adalah tidak kenal Allah
“Tidak akan bermaksiat kepada Allah orang yang mengenal-Nya”.

24. Akal adalah makhluk Allah terbaik
“Ketika Allah menciptakan akal, Ia berfirman kepadanya: “Kemarilah!” Ia pun menghadap. Ia berfirman kembali: “Mundurlah!” Ia pun mundur. Kemudian Ia berfirman: “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih Kucintai darimu, dan Aku tidak akan menyempurnakanmu kecuali bagi orang yang Kucintai. Semua perintah, larangan, siksa dan pahala-Ku tertuju kepadamu”.

25. Hisab atas dasar akal
“Sesungguhnya Allah akan menghisab hamba-hamba-Nya pada hari kiamat sesuai dengan kadar akal yang telah dianugerahkan kepada mereka di dunia.”

26. Pahala guru dan murid
“Sesungguhnya pahala orang yang mengajarkan ilmu adalah seperti pahala orang yang belajar darinya, dan ia masih memiliki kelebihan darinya. Oleh karena itu, pelajarilah ilmu dari ahlinya dan ajarkanlah kepada saudara-saudaramu sebagaimana ulama telah mengajarkannya kepadamu”.

27. Dosa mufti yang tidak berilmu
“Barang siapa yang mengeluarkan fatwa tanpa ilmu yang cukup, maka ia akan dilaknat oleh malaikat rahmat dan azab serta dosa orang yang mengamalkan fatwanya akan dipikul olehnya”.

28. Ulama neraka
“Orang yang mencari ilmu dengan tujuan mendebat ulama (lain), mempermalukan orang-orang bodoh atau mencari perhatian manusia, maka bersiap-siaplah untuk menempati neraka. Kepemimpinan tidak berhak dimiliki kecuali oleh ahlinya”.

29. Tanda-tanda seorang faqih
“Faqih yang sebenarnya adalah orang yang zahid terhadap dunia, rindu akhirat dan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah SAWW”.

30. Bergurau tanpa mencela
“Sesungguhnya Allah azza wa jalla menyukai orang-orang yang suka bergurau dengan orang lain dengan syarat tanpa cela-mencela”.

31. Azab untuk tiga kriteria
“Tiga kriteria yang penyandangnya tidak akan meninggal dunia kecuali ia telah merasakan siksanya: kezaliman, memutuskan tali silaturahmi dan bersumpah bohong, yang dengan sumpah tersebut berarti ia telah berperang melawan Allah”.

32. Yang disukai Allah
“Sesuatu yang paling utama di sisi Allah adalah engkau meminta segala yang dimiliki-Nya”.

33. Kontinyu dalam doa
“Demi Allah, seorang hamba tidak berdoa kepada-Nya terus menerus kecuali Ia akan mengabulkannya”.

34. Berdoa di waktu sahar
“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang banyak berdoa. Oleh karena itu, berdoalah pada waktu ashar hingga matahari terbit, karena pada waktu itu pintu-pintu langit terbuka, rezeki-rezeki dibagikan dan hajat-hajat penting dikabulkan”

35. Berdoa untuk orang lain
“Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa seorang hamba untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya”.

36. Mata-mata yang tidak akan menangis
“Semua mata pasti akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga mata: mata yang bangun malam di jalan Allah, mata yang menangis karena takut kepada-Nya dan mata yang tidak pernah melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah”.

37. Orang yang tamak bak ulat sutra
“Perumpamaan orang yang tamak bagaikan ulat sutra. Ketika sutra yang melilitnya bertambah banyak, sangat jauh kemungkinan baginya untuk bisa keluar sehingga ia akan mati kesedihan di dalam sarangnya sendiri”.

38. Jangan berwajah dua
“Hamba yang paling celaka adalah hamba yang berwajah dan bermulut dua; ia memuji saudaranya di hadapannya dan menghibahnya di belakangnya, jika saudaranya itu dianugerahi nikmat, ia iri dan jika ia ditimpa musibah, ia menghinanya”.

Mutiara Hadis Imam Hasan al-Mujtaba as:

“Orang-orang membinasakan diri mereka sendiri jika dalam diri mereka terdapat kebiasaan buruk, sombong, tamak dan hasud.” (Biharul Anwar, vol 78, hal. 111)


Mutiara hadits Imam Kazhim a.s.

1.Hujjah lahiriah dan batiniah
“Sesungguhnya Allah memiliki dua hujjah atas manusia: hujjah lahiriah dan hujjah batiniah. Hujjah lahiriah adalah para rasul, nabi dan imam (ma’shum) dan hujjah batiniah adalah akal”.

2.Sabar dan menjauhi orang-orang yang mencintai dunia
“Sabar dalam kesendirian adalah tanda kekuatan akal. Barang siapa yang merenungkan tentang Allah, ia akan menjauhi orang-orang yang mencintai dunia dan menginginkan apa yang ada di sisi Tuhannya, Allah adalah penenangnya dalam ketakutan, temannya dalam kesendirian, kekayaannya dalam kefakiran dan kemuliaannya di hadapan selain kerabatnya”.

3.Merendahkan diri di hadapan Allah
“Barang siapa yang menginginkan kekayaan tanpa harta, terselamatkan dari sifat iri dengki dan keselamatan dalam agama, hendaknya ia merendahkan diri di hadapan Allah ketika meminta kepada-Nya (dan mintalah kepada-Nya untuk) menyempurnakan akalnya. Barang siapa yang akalnya telah sempurna, maka ia akan merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya. Barang siapa yang merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya, maka ia akan merasa kaya. Dan barang siapa yang tidak merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya, maka ia tidak pernah merasakan kekayaan sama sekali”.

4.Menjenguk mukmin karena Allah
“Barang siapa yang menjenguk saudara seimannya karena Allah, bukan karena selain-Nya, demi mengharap pahala-Nya dan segala yang telah dijanjikan kepadanya, maka Allah azza wa jalla akan memerintahkan tujuh puluh ribu malaikat untuk menjaganya dari sejak ia keluar dari rumah hingga ia kembali ke rumahnya seraya berkata kepadanya: ‘Engkau adalah orang baik (baca : beruntung) dan surga adalah sesuai denganmu. Engkau telah membangun rumah di sana”.

5.Harga diri, akal dan nilai seseorang
“Tidak sempurna agama orang yang tidak memiliki harga diri, dan tidak memiliki harga diri orang yang tidak berakal. Sesungguhnya orang yang paling agung nilainya adalah orang yang tidak menganggap dunia sebagai satu nilai baginya. Ingatlah, harga badanmu ini adalah surga, jangan engkau menjualnya dengan selainnya”.

6.Menjaga harga diri orang lain
“Barang siapa yang menjaga dirinya untuk tidak mempermalukan orang lain, maka Allah akan mengampuni kesalahannya pada hari kiamat, dan barang siapa yang menahan kemarahannya terhadap orang lain, maka Allah akan menahan murka-Nya terhadapnya pada hari kiamat”.

7.Faktor-faktor yang dapat mendekatkan diri dari Allah
“Sarana paling baik yang dapat digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah shalat, berbakti kepada kedua orang tua, meninggalkan sifat dengki, sombong dan bangga diri”.

8.Orang berakal tidak akan berbohong
“Sesungguhnya orang yang berakal tidak akan berbohong meskipun hal itu tidak sesuai dengan hawa nafsunya”.

9.Hikmah diam
“Sedikit berbicara adalah sebuah hikmah yang amat besar. Oleh karena itu, hendaklah kalian banyak diam, karena banyak diam adalah satu ketenangan hidup dan satu faktor yang dapat meringankan dosa”.

10.Pencela yang tak tahu malu
“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan surga bagi pencela yang tak tahu malu dan tidak memikirkan apa yang keluar dari mulutnya serta apa yang dikatakan orang lain kepadanya”.

11.Orang sombong tidak akan masuk surga
“Hati-hatilah terhadap sifat sombong! Karena tidak akan masuk surga orang yang di hatinya tersimpan setitik kesombongan”.

12.Program kerja siang dan malam
“Berusahalah untuk membagi waktu kalian dalam empat bagian: satu bagian untuk bermunajat kepada Allah, satu bagian untuk mencari rezeki, satu bagian untuk menjenguk para saudara seiman yang dapat dipercaya untuk memberitahukan aib-aib yang ada pada dirimu dan sahabat setiamu lahir-batin, dan satu bagian untuk menikmati kenikmatan yang kalian miliki asalkan tidak haram. Dengan menggunakan bagian keempat ini kalian akan mampu melaksanakan tiga bagian di atas”.

13.Duduk bersama dengan orang yang beragama dan berakal
“Duduk bersama orang yang beragam adalah sebuah kemuliaan dunia dan akhirat, dan bermusyawarah dengan orang berakal dan ahli nasihat adalah sebuah berkah, petunjuk dan taufik dari Allah. Jika ia menentukan sebuah solusi, maka janganlah menentangnya, karena hal itu akan mengundang kecelakaan bagimu”.

14.Akibat cinta dunia
“Barang siapa yang mencintai dunia, rasa takut kepada akhirat akan sirna dari hatinya. Barang siapa yang ilmunya bertambah kemudian kecintaannya kepada dunia juga bertambah, maka ia akan bertambah jauh dari Allah dan kemurkaan-Nya kepadanya akan bertambah”.

15.Menjauhi tamak dan hanya bertawakal kepada Allah
“Hindarilah tamak dan janganlah mengharap apa yang ada di tangan manusia serta musnahkanlah rasa tamak dari hati para makhluk, karena tamak adalah kunci kehinaan, pembasmi akal, pemusnah dan pengotor harga diri serta pembasmi ilmu. Janganlah (hanya mengandalkan) tawakal kepada Tuhanmu”.

16.Hasil amanah dan kejujuran
“Menjaga amanah dan berkata jujur dapat mendatangkan rezeki, sedangkan khianat dan berkata bohong dapat mendatangkan kefakiran dan kemunafikan”.

17.Berkata benar dan membasmi kebatilan
“Takutlah kepada Allah dan berkatalah benar meskipun engkau harus binasa, karena di dalam berkata benar itu adalah keselamatanmu. Takutlah kepada Allah dan tinggalkanlah kebatilan meskipun engkau akan selamat, karena di dalam kebatilan itu adalah kecelakaanmu”.

18.Bala` sesuai dengan kadar iman seseorang
“Seorang mukmin bak dua sayap timbangan, ketika imannya bertambah, maka bala`nya pun akan bertambah”.

19. Shalat sunnah dan mendekatkan diri kepada Allah
“Shalat sunnah adalah sarana bagi mukmin untuk mendekatkan diri kepada Allah”.

20.Keutamaan ishlah (memperbaiki keadaan) dan memaafkan
“Pada hari kiamat sebuah suara akan berteriak lantang: “Perhatian! Barang siapa yang merasa memiliki pahala di sisi Allah, hendaklah ia berdiri!” Tidak ada orang yang berani berdiri kecuali para pemaaf dan orang yang memilih semangat untuk ishlah. Pahalanya ada di sisi Allah”.

21.Sedekah terbaik
“Menolong orang yang lemah adalah sedekah terbaik”.

22.Dosa baru, bala` baru
“Ketika seseorang melakukan dosa baru yang belum pernah dilakukannya, maka Allah akan mendatangkan bala` yang tak pernah disangka-sangka baginya”.

23.Kunci pintu hati
“Perdalamilah agama Allah, karena memperdalami agama adalah kunci hati dan faktor utama untuk mencapai kedudukan yang tinggi di dalam agama dan di dunia. Dan keutamaan seorang “faqih” atas seorang abid bak keutamaan matahari atas bintang-bintang, dan barang siapa enggan mendalami agamanya, maka Allah tidak akan pernah merelai amalannya”.

24.Dunia adalah sarana terbaik
“Jadikanlah untuk dirimu bagian dari dunia selama hal itu halal, tidak merusak harga diri dan tidak melampaui batas, serta gunakanlah dunia tersebut untuk memperkokoh agama, karena diriwayatkan bahwa bukan golongan kami orang yang mengorbankan dunia demi agamanya atau mengorbankan agama demi dunianya”.

25.Ibadah terbaik
“Ibadah terbaik setelah mengetahui Allah adalah menunggu “faraj” (kemunculan Imam Mahdi a.s.)”.

26.Mencintai orang lain
“Mencintai orang lain adalah setengah iman”.

27.Menghindari kemarahan
“Barang siapa yang menahan kemarahannya terhadap orang lain, maka Allah akan menghindarkannya dari siksa api neraka”.

28.Manusia terkuat
“Barang siapa ingin menjadi manusia terkuat, hendaknya bertawakal kepada Allah”.

29.Selalu meningkat, bukan malah mundur
“Barang siapa yang dua harinya sama, maka ia telah rugi, barang siapa yang satu harinya lebih jelek, maka ia terlaknat, barang yang (kebaikannya) tidak bertambah sama sekali, maka ia berada dalam kekurangan, dan barang siapa yang berada dalam kekurangan, maka kematian lebih baik baginya”.

30.Berbuat kebajikan kepada orang lain
“Hak saudaramu yang paling vital adalah jangan kau menutupi sesuatu yang bermanfaat bagi dunia dan akhiratnya”.

31.Menghindari bergurau
“Hindarilah bergurau, karena bergurau dapat melenyapkan cahaya imanmu”.

32.Nasihat alam semesta
“Jika engkau merenungkan ciptaan (yang ada di dunia ini), niscaya engkau akan melihat nasihat di dalamnya bagimu”.

33.Yang memahami nilai kebajikan
“Barang siapa yang tidak pernah merasakan kesulitan, maka ia tidak akan pernah memahami nilai kebajikan orang lain”.

Mutiara Hadits Imam Ridha a.s

1. Tiga karakter orang mukmin

“Seseorang tidak akan menjadi mukmin yang sejati kecuali ia memiliki tiga karakter berikut ini: mengikuti sunnah Tuhannya, sunnah Nabi-Nya dan sunnah imamnya. Sunnah (kebiasaan yang dilakukan oleh) Tuhannya adalah menyimpan rahasia, sunnah Nabi-Nya adalah berbuat toleransi terhadap orang lain dan sunnah imamnya adalah sabar menanggung kesengsaraan”.

2. Pahala berbuat kebajikan secara diam-diam dan ancaman bagi
orang yang melakukan kejelekan secara terang-terangan

“Orang yang berbuat kebaikan secara diam-diam pahalanya sama dengan tujuh puluh kebaikan, orang yang melakukan kejelekan secara terang-terangan, ia akan hina dan orang yang menutupi kejelekan akan diampuni”.

3. Kebersihan

“Menjaga kebersihan adalah termasuk akhlak para nabi a.s.”

4. Orang yang dapat dipercaya

“Orang yang (pada hakikatnya) dapat dipercaya tidak akan berkhianat kepadamu, dan hanya engkaulah yang menganggap pengkhianat sebagai orang yang dapat dipercaya”.

5. Kedudukan saud

Referensi : http://opicksite.net23.net/?p=85
sumber: http://katamotivasicinta.blogspot.com/2010/01/kata-mutiara-islam-mutiara-hadits-dari.html

Wednesday, May 8, 2013

MUST READ: 6 Sebab Jahiliyah

Materi ini mengingatkan saya pada 5 tahun yang lalu.. (lama juga ya, hehe). Yang jarang bahkan tidak pernah saya baca kembali, akhirnya berkesempatan untuk mengeshare ke teman2 di blog ini, mengingatkan diri sendiri pada sebab-sebab yang menjadikan seseorang bodoh. Smg bermanfaat ya.

Jahiliyah berasal dari kata Jahala, artinya menjadi bodoh, bodoh, bersikap dengan bodoh dan tidak peduli. Bodoh disini lebih kepada sikap kita terhadap pencipta kita yaitu ALLAH dan terhadap sesama manusia. Emang penting ya dibahas? Penting banget guys. Kenapa tuh kira2 banyak orang yang sesat? banyak orang yang liberal? sekulerisme? feminis? itu kan tidak lebih karena kebodohan atau kejahiliyahan mereka. ya ga guys? dan mereka tidak sadar bahwa mereka termasuk orang2 jahiliyah.


Nah, oke sebab yang pertama:
1. Su'udzon terhadap Allah (QS 2: 216, 48:6)
Su'udzon adalah berburuk sangka pada Allah. Ini ga boleh loh. misal: "Kok Allah ga adil sih sama gue?", "Kayaknya Allah benci banget ya sama gue" dan banyak macam suudzon yg lain. Yang kadang ga kita sadari bahwa kita sudah bersu'udzon pada-Nya. Dalam hadits disebutkan:
"Tidak layak mati seseorang diantara kalian kecuali dengan harus berprasangka baik kepada Allah, karena ada suatu kaum yang binasa karena berprasangka buruk kepada Allah maka Allah berfirman, "Dan demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka pada TuhanMu, prasangkamu telah membinasakanmu maka jadilah kamu orang2 yang merugi." (HR. Ahmad)
Saya pernah denger, bahwa "Prasangka Allah sesuai dengan prasangka HambaNya". Kita harus selalu berprasangka baik guys. Misal: baru saja kehilangan HP dan dompet. timbulkan husnudzan kita kepada allah, katakan "Insya Allah, Allah akan menggantikan yang lebih baik" bukan malah "Gimana dong, HP ilang, dompet ilang,tau ga dompet tuh isinya ada ATM, uang sekian juta bla..bla. kenapa sih ALLAH kasih musibah kayak gini? kenapa harus gue? (menangis)" (cuma fiksi kok :)) Terkait kasus diatas, selain kita harus hati2 menaruh barang juga yang terpenting adalah HUSNUDZAN kepada ALLAH. Yakinlah apa-apa yang Allah berikan ke kita, baik itu musibah atau ujian, adalah yang terbaik.

2. Merasa tidak perlu atau tidak butuh hidayah (QS 96:6-7)
Hidayah itu bukan nama orang, tetangga atau warnet apalagi rumah makan. Menurut saya, hidayah itu adalah secercah cahaya yang datang dari Allah untuk menyinarkan hati yang gelap karena dosa yang berlimpah sehingga menggerakkan nurani untuk menjadi lebih baik. (jah bahasanya..:D) Menurutmu apa?
Terkadang kita merasa cukup dengan ibadah2 minimal kita, jarang mungkin kita meminta dikaruniakan hidayah agar ibadah kita bertambah #renungan #pengalaman pribadi

Atau mungkin kita pernah mendengar kata2, "Buat apa hidayah, hidup gue udah nyaman bla bla". Bahaya..Kalo sampe ngomong begitu, kita bisa tergolong jahil guys.. Yuk buka Qur'annya Surat Al 'Alaq : 6-7, Allah berfirman:
"Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup."
3. Sombong
Yang satu ini pasti udah pada tau ya seperti apa. Kalau IMAN lagi error, biasanya timbul rasa sombong ketika nilai kita lebih baik dari yang lain, hidup kita lebih layak dari yang lain, kampus kita lebih elit dari yang lain. Ternyata hal ini termasuk sebab-sebab jahiliyah loh, sehingga harusnya kita coba minimalisir hal ini. Tentunya dengan banyak istighfar yaa guys. Yuk simak firman Allah berikut ini:
"Dan (ingatlah) tatkala Kami berkata kepada Malaikat : Sujudlah kamu kepada Adam! Maka sujudlah mereka,kecuali iblis. Enggan dia dan me­nyombong, karena adalah dia dari golongan makhluk yang kafir." (QS AL Baqarah: 34)
Pasti sobat semua dah hafal sama cerita iblis yang ga mau sujud kepada Adam kan? Kesombongan Iblis yang merasa lebih baik dari Adam yang membuat dirinya terlempat dari surga. Nah kalo manusia sombong berarti mirip dengan? (jawab sendiri)

4. Bid'ah
Bid'ah itu sesuatu yang baru, yang tidak diwahyukan dari Allah ke Rasul. Bid'ah yang saya tau saat ini lebih kepada sisi aqidah dan ibadah (kasih tau ya gan kalo salah). Jadi, kalo kita membuat sesuatu yang baru dalam sholat misalnya: Saat ruku, badan kita goyangkan seperti senam atau goyang dombret atau saat sujud kedua kaki kita tidak menyentuh sajadah karena di angkat (hehe). Itu namanya bid'ah guys, dan sholat kita jadi ga sah deh. Banyak contoh lainnya guys..cari sendiri ya. Tengok firman Allah yuk..



"Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." QS At Taubah: 31
Perbanyak kunjungi majelis ta'lim, halaqoh2.. guys, biar pemahaman kita terus diperbaiki.

5. Hawa Nafsu
Kalo ga mau jadi jahil, yang ini juga mesti kita handle guys...Sudah banyak manusia yang maksiat karena hawa nafsunya ga terkendali. Kalo yang laki2 nih, mesti puasa kalo belum siap nikah. Yang perempuan juga, jaga pandangan tutupi aurat. Ya kalo masih berat pake jilbab, mbok ya bajunya itu loh yang rapih (sok tua banget ya gue..sorry2 #edisi nasehat). Dalam hadits disebutkan, Abu Muhammad Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash berkata Rasulullah bersabda,
"Tidak beriman seseorang dari kalian sebelum hawa nafsunya mengikuti ajaran yang ku bawa" (Hadits ini shahih. Tertera dalam kitab Al-Hujjah)
Bisa sobat baca lengkapnya di Al Wafi, hadits Arbain ke 41
Yang lebih nampol lagi, Allah berfirman:
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?" QS Al Jaatsiyah: 23

6. Taqlid 
Aduh kalo yang satu ini saya juga merasa ibadah2 saya kebanyakan taqlid. Taqlid tuh gampangnya kita melakukan sesuatu padahal kita tidak tahu sumbernya. Kadang jurus ampuhnya, "kalo kata mama, kalo kata ustad dirumah, kata tetangga...sholat ga boleh becanda kalo becanda sampe 3 kali wudhunya batal bla bla bla". Etss.. itu udah taqlid tuh. Emang yang nurunin perintah sholat ibumu, tetanggamu, ustad2mu? Kan Allah SWT toh. Walaupun misalnya benar, kita tetep berkewajiban, kudu musti tau haditsnya atau surat dalam al qur'an yang memerintahkan kita seperti itu. Sepakat?


Jadi, 6 hal diatas adalah sebab-sebabnya. Kalo ada sebab pasti ada akibat. Nah Akibat dari Kejahilan kita adalah...
Pandangan kita terhadap ISLAM akan menyimpang

Semoga Allah selalu merahmati dan memberikan hidayahNya kepada saya dan kita semua hingga terjauh dari jahiliyah. aamiinn

Maaf apabila ada salah2 kata..

sumber: Materi Liqo 21 Oktober 2008 (Asbabul Jahiliyah)

  by: nhasnif  #yangSedikitIlmu #yangMunafik #yangDhoif #yangBuruk

Friday, May 3, 2013

Khitan Bagi Laki-laki dan Perempuan


Khitan sangat identik kaitannya dengan laki-laki. Khitan ini merupakan ajaran agama Islam yang diperintahkan oleh Allah Swt kepada Nabi Ibrahim As yaitu ketika Nabi Ibrahim berumur 80 Tahun untuk melaksanakan khitan.  Seseorang yang telah melakukan khitan, menandakan bahwa seseorang tersebut telah akhil baligh. Terdapat hadits mengenai perintah berkhitan yaitu Dari Utsaim bin Kulaib dari ayahnya dari datuknya, bahwa dia datang menemui RasuluLlah S.A.W dan berkata, 
Aku telah memeluk Islam. Maka Nabi pun bersabda, “Buanglah darimu rambut-rambut kekufuran dan berkhitanlah (sunatlah).” [HR Ahmad, Abu Daud dan dinilai Hasan oleh al-Albani].
Khitan dilaksanakan oleh kaum laki-laki yang hukumnya adalah wajib, tetapi khitan itu sendiri dilaksanakan juga oleh kaum wanita dan hukumnya tidak sama seperti laki-laki. Hukum khitan bagi wanita yaitu sunnah. Perintah khitan terdapat pada hadits Nabi yaitu Dari Abdullah ibn Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda: 
“Wahai wanita-wanita Anshor warnailah kuku kalian (dengan pacar dan sejenisnya) dan berkhifadhlah (berkhitanlah) kalian, tetapi janganlah berlebihan”. (al-Syaukani dalam Nail al-Author). 
Pada zaman dahulu memang masih banyak Negara-negara yang kaum wanita nya melakukan khitan. Semakin bergesernya zaman kini khitan sudah tidak diperbolehkan untuk kaum wanita termasuk di Indonesia dengan dikeluarkannya Fatwa Majelis Ulama Indonesia No. 9A  Tahun 2008 tentang pelarangan khitan bagi wanita.

Tujuan dari khitan itu sendiri bagi kaum laki-laki, yaitu untuk membersihkan air kencing dan najis yang terdapat pada kantung kemihnya, selain itu bagi laki-laki yang telah di khitan akan mencegah penyebaran penyakit HIV AIDS. Adapun tujuan khitan bagi wanita yaitu mencari kesempurnaan karena hikmahnya memberikan keceriaan kepada wajah wanita tersebut dan memberikan kebahagiaan kepada suaminya apabila telah menikah. Seperti Hadits Nabi berikut ini, Rasulullah Saw bersabda, 
“Lakukanlah khitan dan jangan berlebihan (potonglah sdikit dengan ringan), karena kalau hanya memotong sedikit (tidak berlebihan), dapat menjadikan wajah lebih ceria dan membahagiakan suami.” (HR. al-Hakim, al Thabrany, a-Baihaqy dan Abu Nu’aim).          
Sumber :
penulis: deviyanti_mahasiswa

Keutamaan Tawadhu dan Berbagai Bahaya Meninggalkannya


Kata tawadhu berasal dari wadhoa, yang artinya meletakkan, menurunkan, dan mencampakkan hati. Menurut Imam Ali r.a menyebutkan ada 3 tanda sifat tawadhu, yaitu:

1.   Memulai dan manyampaikan salam pada siapa saja yang ditemui.
2.   Bergaul dengan orang-orang yang statusnya lebih rendah.
3.   Membenci sifat ria dan sum’ah
Ø Ria yaitu ingin dilihat, sifat ini merupakan sifat yang buruk karena segala seuatu yang diperbuat ingin dilihat dan oleh orang lain sehingga menimbulkan pujian, apabila yang diperbuatnya itu baik.
Ø Sum’ah yaitu ingin di dengar, maksud dari arti tersebut yaitu segala sesuatu yang di ucapkan baik baik atau buruk ingin semua orang mendengarnya.

Semoga kita selalu memiliki sifat tawadhhu ini, terdapat keutamaan dari sifat tawadhu, yaitu:

1.   Perintah Allah dan Rasul-Nya
Sifat tawadhu ini merupakan perintah Allah Swt dan Rasulullah Saw. Allah Swt berfirman 
“dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang berfirman yang mengikutimu” QS. Asy-Syu’ara Ayat 215.
2.   Termasuk sifat hamba Allah
Allah Swt berfirman 
“Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, “salam”. QS. Al-Furqan Ayat 63.
3.   Orang-orang tawadhu akan menjadi orang-orang pilihan dan menjadi orang-orang yang dicintai Allah Swt.
Allah Swt berfirman 
“Wahai orang-orang yang beriman! Barangsiapa di antara kamu yang murtad (keluar) dari agama-Nya, maka kelak Allah Akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersijap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.” QS. Al-Maidah Ayat 54
4.   Peringatan dari Allah agar tidak angkuh
5.   Allah Swt mengangkat derajat orang-orang yang bersifat tawadhu.

Sifat tawadhu harus selalu ada pada diri kita semua, apabila kita meninggalkan sifat tawadhu akan mendapatkan bahaya, yaitu:

1.   Dibenci oleh Allah Swt
Telah dijelaskan sebelumnya pada keutamaan sifat tawadhu, bahwa sifat tawadhu merupakan perintah Allah Swt dan Rsaul-Nya. Oleh karena itu, apabila perintah Allah Swt mengenai sifat tawadhu ini tidak kita miliki, maka kebencian lah yang akan kita dapat dari Allah Swt, Naudzubillah.
2.   Dibenci oleh manusia
Apabila kita tidak memiliki sifat tawadhu, berarti kita memiliki sifat yang sebaliknya yaitu ria dan sum’ah yang telah dijelaskan sebelumnya. Sifat ria dan sum’ah ini merupakan sifat buruk yang apabila ada dalam diri manusia akan membawa kebencian, karena orang lain tidak suka dengan sifat dua ini.
3.   Musuh kebenaran
Apabila tidak memiliki sifat tawadhu, maka segala bentuk kebenaran dalam diri manusia itu tidak ada. Naudzubillah...

Semoga kita selalu memiliki sifat tawadhu ini dan jangan sampai meninggalkan sifat tawadhu. Semoga bermanfaat.

Sumber :
Ø Materi Liqo tertanggal 03 Maret 2012
Ø Al-Qur’an dan Terjemahannya. Media Insani

Penulis: deviyanti_mahasiswa